Organisasiatau UKM Pagar Nusa, kita bubarkan," katanya saat memberikan keterangan seperti dilansir Antara di Polres Batu pada Sabtu (13/3/2021). Untuk diketahui, pelaksanaan diklat tersebut tidak mengantongi izin dari pihak universitas. Baca Juga: Mahasiswa Meninggal saat Diklat, Rektor UIN Malang Bubarkan UKM Pagar Nusa
Probolinggo, NU Online Jatim Untuk mengetahui sampai dimana kemampuan seseorang perlu adanya ujian. Seperti yang dilaksanakan oleh Pencak silat Pagar Nusa Kota Probolinggo yang melaksanakan Uji Kenaikan Tingkat UKT, Ahad 28/02/2022. Kegiatan tersebut dilaksanakan di pantai permata, Pilang Kota Probolinggo. Wakit, Ketua Pagar Nusa Kota Probolinggo menjelaskan, pelaksanaan UKT ini sesuai dengan hasil Rapat kerja Cabang Rakercab Pagar Nusa Kota Probolinggo. Bahwa pelaksanaan UKT dilaksanakan setiap 4 bulan sekali. Pada UKT kali ini merupakan UKT jilid satu yang diikuti sekitar 87 peserta dari semua tingkatan. “UKT ini merupakan hasil dari Rakercab yaitu pelaksanaan UKT dilaksanakan setiap 4 bulan sekali dan ini merupakan jilid 1 yang diikuti kurang lebih 87 peserta,“ ujarnya. Menurutnya, untuk menjadi anggota sah Pagar Nusa harus menyelesaikan semua tingkatan tersebut. “Jadi UKT ini dilaksanakan setiap 4 bulan sekali. Untuk menjadi anggota Pagar Nusa semua peserta nanti harus menyelesaikan semua tingkatan yang terdiri dari sabuk putih, kemudian kuning, merah, biru, cokelat dan hitam. Setelah dari sabuk hitam baru nanti dikukuhkan sebagai anggota Pagar Nusa,“ ungkapnya. Baca juga IPNU-IPPNU di Probolinggo Peringati Harlah dengan Bagi Sembako Ia berharap, semua peserta bisa mengamalkan motto kulitas sebagai kebiasan dan karakter dalam pengabdian. “Harapannya nanti semua peserta benar-benar mengamalkan motto kualitas sebagai kebiasaan dan karakter sebagai kualitas. Kata-kata ini bukan hanya sekedar kata-kata biasa tapi harus benar-benar ditanamkan di dalam hati,” pungkasnya Penulis Atmadi Editor Romza Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus. Cari sumber “Pagar Nusa” – berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Konten dan perspektif penulisan artikel ini tidak menggambarkan wawasan global pada subjeknya. Silakan bantu mengembangkan atau bicarakan artikel ini di halaman pembicaraannya, atau buat artikel baru, bila perlu. Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Pagar Nusa atau sering disingkat PN, adalah organisasi pencak silat di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang berdiri pada 22 Rabi’ul Akhir 1406 H / 3 Januari 1986 M di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur dengan Ketua Umum pertamanya adalah KH. Abdulloh Maksum Jauhari dalam rangka menyatukan dan mewadahi sejumlah perguruan silat NU yang dahulunya beragam dan berdiri sendiri-sendiri.[1] Hingga saat ini Pagar Nusa memiliki nama resmi “Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa”.[2] Pagar Nusa berdiri sebagai badan otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang berbasis gerakan dalam melaksanakan kebijakan NU pada pengembangan seni, budaya, tradisi, olahraga pencak silat, pengobatan alternatif, dan pengabdian masyarakat. Pencak Silat Nahdlatul Ulama PAGAR NUSASingkatanPSNU Pagar NusaTanggal pendirian3 Januari 1986Didirikan diPondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa TimurStatusBadan Otonom Nahdlatul UlamaTipePencak SilatLokasi Jalan Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, DKI Jakarta Bahasa resmi Bahasa Indonesia & Bahasa Jawa Pendiri KH. Abdulloh Maksum Jauhari Ketua Umum Muchamad Nabil Haroen Slogan لَا غَالِبَ اِلَّا بِااللهْ Tiada yang dapat mengalahkan kecuali pertolongan dari Allah Organisasi induk Nahdlatul UlamaAnak organisasiPasukan Inti Pagar Nusa PASTIAfiliasi denganIkatan Pencak Silat Indonesia IPSISitus PSNU Pagar Nusa Sloganڵا غالب إلا بالله Tiada yang dapat mengalahkan kecuali pertolongan dari Allah Berdirinya gerakan pencak silat Pagar Nusa ini pada umumnya dilatarbelakangi oleh perasaan gelisah yang dirasakan oleh para ulama terutama aktifis pencak silat yang kala itu tidak ada suatu wadah yang menaungi para aktifis pencak silat yang jumlahnya tidak sedikit, para ulama dan aktifis menyayangkan jika aktifis pencak silat di lingkungan NU kala itu tidak ada wadah tersendiri untuk bersatu dalam suatu wadah. Lantas kemudian suatu ketika, pendekar asal Surabaya, Jawa Timur Kiai Suharbillah sowan kepada KH. A. Mustofa Bisri Gus Mus untuk meminta pendapat dan fatwa akan hal tersebut. Lalu KH. A. Mustofa Bisri memberi saran kepada KH. Suharbillah untuk mendatangi dan menghadap kepada Gus Maksum Lirboyo, Kediri. Lalu tepat pada tanggal 27 September 1985, para ulama dan aktifis pencak silat melakukan musyawarah di Pesantren Tebuireng, Jombang dan beragenda untuk mendirikan sebuah organisasi yang berafiliasi kepada Jam’iyah Nahdlatul Ulama dengan tujuan khusus untuk mewadahi dan mengembangkan kemampuan di bidang pencak silat. Satu tahun setelah itu, yakni pada tanggal 3 Januari 1986, para ulama dan aktifis pencak silat di kalangan NU tadu menyelenggarakan pertemuan dan musyawarah di Pondok Pesantren Lirboyo, dan di pertemuan inilah disepakati pembentukan organisasi pencak silat di bawah naungan NU dengan nama “Pagar Nusa”. Kemudian pada tanggal 16 Juli 1986, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang ketika itu diketuai oleh KH. Ahmad Shidiq sebagai Rais Aam dan KH. Abdurrahman Wahid Gus Dur sebagai Ketua Umum-nya, melakukan peresmian terhadap Pencak Silat Pagar Nusa sebagai salah satu badan otonom di bawah pangkuan Jam’iyah Nahdlatul Ulama dan ketua umum Pagar Nusa pertama kali dijabat oleh KH. A. Maksum Jauhari. Pimpinan Pusat PP di tingkat nasional; Pimpinan Wilayah PW di tingkat provinsi; Pimpinan Cabang Istimewa PCI berkedudukan di kepengurusan luar negeri; Pimpinan Cabang PC di tingkat kabupaten/kota; Pimpinan Anak Cabang PAC di tingkat kecamatan; Pimpinan Rayon Rayon berkedudukan di pondok pesantren atau lembaga pendidikan; Pimpinan Ranting Ranting di tingkat desa/kelurahan. Ketua Umum Pimpinan Pusat PAGAR NUSA PetahanaMuchamad Nabil Haroen sejak 2017Dibentuk1986Pejabat pertamaKH. A. Maksum Jauhari Potret Nama Periode Mulai Selesai KH. A. Maksum Jauhari 1986 2003 Dr. KH. Suharbillah 2003 2007 Drs. KH. Fuad Anwar, 2007 2012 KH. Aizzudin Abdurrahman 2012 2017 Muchamad Nabil Haroen 2017 sekarang Pembinaan, pengembangan, pelestarian, dan pendayagunaan profesi seni, budaya, bela diri pencak silat, dan ketabiban dengan segala aspeknya, baik aspek seni, budaya, bela diri pencak silat, dan ketabiban sebagai cabang olahraga maupun seni budaya dan aspek ketabiban mental spiritual dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang berbudi luhur dan Pancasilais. Berlakunya ajaran Islam menurut paham Ahlusunnah wal Jamaah dengan menganut salah satu Mazhab Empat di tengah-tengah kehidupan masyarakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kami pesilat Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa, sanggup Bertakwa kepada Allah SWT. Berbakti kepada Nusa dan Bangsa Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Mempertahankan kebenaran dan mencegah kemungkaran Mempertahankan paham Ahlusunnah wal Jamaah. ^ Syahrial, Muhammad 2022-01-01. Buku Jago Beladiri. Ilmu Cemerlang Group. ISBN 978-623-7764-00-7. ^ “Sejarah Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa”. 2022-05-31. Diakses tanggal 2022-09-11 .
Darisekian music player saya sangat kesemsem sama lollypop. Saya menginstall di Ubuntu Mate yang versi 16.04 di laptop Toshiba jadul. Langkah instalasinya adalah: Buka terminal dan masuk sebagai root. tambahkan text ini untuk menambahkan sumber instalasi:sudo add-apt-repository ppa:gnumdk/gnuppa sudo apt-get update sudo apt-get install lollypop.
Kalau ditanya siapakah yang berhak menjaga bangsa ini dari serangan musuh? Dengan kompak kita akan menjawab, ya semua warga bangsa ini. Nah, tapi seandainya pertanyaannya kita geser menjadi siapa bertanggung jawab atas keselamatan para kiai dan ulama yang ada di republik ini? Mungkin masih banyak yang kelabakan menjawabnya. Padahal bagi Perguruan Pencak Silat Nahdatul Ulama PSNU menjaga para kiai, ulama sama pentingnya dengan menjaga bangsa ini. Dan, tugas-tugas menjaga bangsa ini serta ulama Nahdatul Ulama telah sekian lama dijalan. Tepatnya sejak pertama kali Pagar Nusa didirikan, komitmennya untuk menjaga bangsa ini tak perlu dipertanyakan. Sebagimana tujuan didirikannya Pagar Nusa adalah sesuai namanya menjadi pagar NU dan bangsa. Pagar Nusa bertanggung-jawab menjadi pagar bagi ajaran Ahllussunah Wal jama'ah, di samping pagar Nusa juga berkewajiban menjaga NKRI. Pagar Nusa tidak hanya sekedar merawat tradisi leluhur dalam seni beladiri tapi juga memiliki semangat pengabdian untuk menjaga marwah para kiai dan sekaligus juga menjaga keutuhan NKRI dari rongrongan bara pemecah belah bangsa. * Di era saat ini tantangan dan problematika berbangsa tentulah semakin kompleks. Kita kerap dihadapkan dengan berbagai persoalan yang sering berulang, radikalisme, indoktrinasi, sampai kepada ancaman keutuhan berbangsa. Saya pikir setelah HTI dibubarkan bibit radikalisme bisa berkurang. Nyatanya tidak demikian, justru semakin mengkhawatirkan. Bahkan hari ini sentimen agama kerap digunakan untuk memojokkan salah satu kelompok. Caci maki dan fitnah begitu mudah dihembuskan utamanya melalui media sosial. Hal ini dapat dimaklumi mengingat hampir semua penduduk di republik ini memiliki gawai yang terhubung dengan internet. Tetapi tidak bijak menggunakannya, sehingga semua orang bisa menjadi produsen berita. Parahnya, banyak yang kemudian tidak bisa memilah informasi mana yang fakta atau hoaks. Semua dilahap begitu saja tanpa saringan. Inilah yang menyebabkan hoaks begitu tumbuh subur di sini. Kalau kata Gus Mus yang waras jangan mau ngalah. Maka, tidak perlu heran ketika kemudian banyak kiai-kiai yang mondoknya puluhan tahun, memiliki ribuan santri tapi oleh sekelompok orang kiai tersebut dianggap sesat, tak faham ilmu agama, Syiah dan berbagai tuduhan yang sangat kecil. Hal demikian tentu sering kita jumpai di media sosial. Lalu di mana peranan kita? Maksud saya di mana peranan Pagar Nusa. Pertanyaan itu tentu saja saya tujukan juga kepada para pendekar Pagar Nusa? Mungkin sudah saatnya juga marwah kiai, kita jaga di media sosial. Saya rasa ini juga perlu menjadi perhatian khusus atau lebih tepatnya sudah sangat mendesak. Karena era saat ini ancaman tidak hanya secara fisik. Para pendekar Pagar Nusa sudah saatnya dibekali jurus-jurus untuk bagaimana bisa berperan lebih di media sosial. Melek teknologi harus digelorakan semasif mungkin. Para pendekar Pagar Nusa tidak lagi hanya berlaga di atas matras, tapi juga di media sosial. Memenangkan pertemuan di jagad maya pun harus dilakukan. Jangan sampai kelompok-kelompok pemecahan belah bangsa yang menguasai media sosial. Dan ini yang terjadi saat ini. Narasi-narasi bernada kebencian kerap dihembuskan, orang awam pun ikut terseret atas arus informasi yang menyesatkan tersebut. Kalau kita perhatikan ceramah-ceramah kiai-kiai NU baik di YouTube maupun di platform media sosial lainnya kerap sekali ditemukan komentar yang bernada mengejek, berkata kotor. Penyebabnya tentu saja karena informasi yang mereka terima sudah salah sejak awal terhadap sosok kiai NU. Sekian lama hanya segelintir yang mencoba meluruskan itu. Yang lain hanya numpang menyaksikan saja. Sekian lama kita tidak terlalu perduli dengan media sosial, yang kemudian terjadi kelompok-kelompok kecil menguasainya itu dan melancarkan fitnahnya. Belum terlalu terlambat. Dengan jutaan kader Pagar Nusa yang tersebar itu yakin pertempuran akan dimenangkan dan tentunya marwah kiai bisa tetap dijaga.
Jadi kita sudah mendampingi dari keluarga besar Pagar Nusa, melakukan laporan pencabulan oknum perawat yang melakukan pelecehan seksual. Jadi sekarang dari Polrestabes sudah ditindaklanjuti, dan besok akan melakukan pemeriksaan dan visum, untuk kelanjutannya tunggu dari kepolisian," ujar kuasa hukum korban, Dani Wijaya.
Pasuruan, NU Online Jatim Muhammad Haris, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Pagar Nusa Jawa Timur, mengatakan bahwa pencak silat di bawah naungan NU itu adalah pagar bagi NU dan bangsa. Karena itu, Pagar Nusa berkomitmen untuk senantiasa menjadi tameng dan penjaga bagi NU dan NKRI. Hal itu disampaikan Gus Haris saat berbicara dalam acarah Harlah ke-36 Pagar Nusa dengan tema Pagar Nusa Berdikari-Berprestasi 36 Tahun Bela Kiai dan Negeri sampai Mati di TV9, Rabu 5/1/2022. "Pagar Nusa itu artinya pagarnya NU, pagarnya bangsa. Dalam hal ini pagar NU adalah pagarnya jam`iyah yang otomatis punya tanggungjawab dan setia terhadap para ulama dan kiai, berkhidmah untuk melakukan penjagaan pada beliau-beliau," kata Gus Haris. Dia menjelaskan, ada zaman dahulu, santri dan bela diri adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tetapi, seiring berjalannya waktu, tradisi tersebut semakin luntur. Berkat inisiasi dari sejumlah kiai, salah satunya KH Suharbillah, maka dibentuklah Pagar Nusa sebagai wadah seluruh warga Nahdliyin yang ahli dalam seni bela diri. Selain kiai, Gus Haris memaparkan, tugas pokok lainya yaitu menjaga keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Setiap mereka yang memutuskan bergabung untuk mengabdikan diri di Pagar Nusa, baiatnya adalah komitmen untuk setia terhadap jamaah, kiai dan ulama, serta bangsa. Hal sama disampaikan Huda, juga pengurus Pagar Nusa, menambahkan bahwa terlibat dalam Pagar Nusa bukan sekadar mengurus ilmu bela diri saja, melainkan juga melestarikan budaya-budaya para ulama mulai dari wirid, akhlakul karimah, hingga kecintaan pada negara dan jam`iyah NU. Kata dia, hampir semua kiai dari tingkat ranting hingga wilayah di Jawa Timur mendukung Pagar Nusa tersebut. Bahkan, kehadiran Pagar Nusa juga serta-merta diterima oleh masyarakat. Sehingga, fokus perbaikan ke depan adalah komando serta kepengurusan yang baik agar tidak terpecah belah. "Saya bersyukur di Jawa Timur ini Pagar Nusa dalam pelaksanaannya sangat diterima. Jadi, bagaimana dari pengurus kemudian mengordinir dengan bagus agar tidak bergerak sendiri-sendiri," kata Huda.
Aksimogok makan yang dilakukan Richard Ratcliffe sudah memasuki hari ke-20.
Probolinggo, NU Online Jatim Untuk mengetahui sampai dimana kemampuan seseorang perlu adanya ujian. Seperti yang dilaksanakan oleh Pencak silat Pagar Nusa Kota Probolinggo yang melaksanakan Uji Kenaikan Tingkat UKT, Ahad 28/02/2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan di pantai permata, Pilang Kota Probolinggo. Wakit, Ketua Pagar Nusa Kota Probolinggo menjelaskan, pelaksanaan UKT ini sesuai dengan hasil Rapat kerja Cabang Rakercab Pagar Nusa Kota Probolinggo. Bahwa pelaksanaan UKT dilaksanakan setiap 4 bulan sekali. Pada UKT kali ini merupakan UKT jilid satu yang diikuti sekitar 87 peserta dari semua tingkatan. “UKT ini merupakan hasil dari Rakercab yaitu pelaksanaan UKT dilaksanakan setiap 4 bulan sekali dan ini merupakan jilid 1 yang diikuti kurang lebih 87 peserta,“ ujarnya. Menurutnya, untuk menjadi anggota sah Pagar Nusa harus menyelesaikan semua tingkatan tersebut. “Jadi UKT ini dilaksanakan setiap 4 bulan sekali. Untuk menjadi anggota Pagar Nusa semua peserta nanti harus menyelesaikan semua tingkatan yang terdiri dari sabuk putih, kemudian kuning, merah, biru, cokelat dan hitam. Setelah dari sabuk hitam baru nanti dikukuhkan sebagai anggota Pagar Nusa,“ ungkapnya. Baca juga IPNU-IPPNU di Probolinggo Peringati Harlah dengan Bagi Sembako Ia berharap, semua peserta bisa mengamalkan motto kulitas sebagai kebiasan dan karakter dalam pengabdian. “Harapannya nanti semua peserta benar-benar mengamalkan motto kualitas sebagai kebiasaan dan karakter sebagai kualitas. Kata-kata ini bukan hanya sekedar kata-kata biasa tapi harus benar-benar ditanamkan di dalam hati,” pungkasnya Penulis Atmadi Editor Romza Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan sumber "Pagar Nusa" – berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat iniKonten dan perspektif penulisan artikel ini tidak menggambarkan wawasan global pada subjeknya. Silakan bantu mengembangkan atau bicarakan artikel ini di halaman pembicaraannya, atau buat artikel baru, bila perlu. Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat iniPagar Nusa atau sering disingkat PN, adalah organisasi pencak silat di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang berdiri pada 22 Rabi'ul Akhir 1406 H / 3 Januari 1986 M di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur dengan Ketua Umum pertamanya adalah KH. Abdulloh Maksum Jauhari dalam rangka menyatukan dan mewadahi sejumlah perguruan silat NU yang dahulunya beragam dan berdiri sendiri-sendiri.[1] Hingga saat ini Pagar Nusa memiliki nama resmi "Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa".[2] Pagar Nusa berdiri sebagai badan otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang berbasis gerakan dalam melaksanakan kebijakan NU pada pengembangan seni, budaya, tradisi, olahraga pencak silat, pengobatan alternatif, dan pengabdian masyarakat. Pencak Silat Nahdlatul Ulama PAGAR NUSASingkatanPSNU Pagar NusaTanggal pendirian3 Januari 1986Didirikan diPondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa TimurStatusBadan Otonom Nahdlatul UlamaTipePencak SilatLokasiJalan Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, DKI JakartaBahasa resmi Bahasa Indonesia & Bahasa JawaPendiriKH. Abdulloh Maksum JauhariKetua UmumMuchamad Nabil HaroenSloganلَا غَالِبَ اِلَّا بِااللهْ Tiada yang dapat mengalahkan kecuali pertolongan dari AllahOrganisasi indukNahdlatul UlamaAnak organisasiPasukan Inti Pagar Nusa PASTIAfiliasi denganIkatan Pencak Silat Indonesia IPSISitus Pagar NusaSloganڵا غالب إلا بالله Tiada yang dapat mengalahkan kecuali pertolongan dari Allah Berdirinya gerakan pencak silat Pagar Nusa ini pada umumnya dilatarbelakangi oleh perasaan gelisah yang dirasakan oleh para ulama terutama aktifis pencak silat yang kala itu tidak ada suatu wadah yang menaungi para aktifis pencak silat yang jumlahnya tidak sedikit, para ulama dan aktifis menyayangkan jika aktifis pencak silat di lingkungan NU kala itu tidak ada wadah tersendiri untuk bersatu dalam suatu wadah. Lantas kemudian suatu ketika, pendekar asal Surabaya, Jawa Timur Kiai Suharbillah sowan kepada KH. A. Mustofa Bisri Gus Mus untuk meminta pendapat dan fatwa akan hal tersebut. Lalu KH. A. Mustofa Bisri memberi saran kepada KH. Suharbillah untuk mendatangi dan menghadap kepada Gus Maksum Lirboyo, Kediri. Lalu tepat pada tanggal 27 September 1985, para ulama dan aktifis pencak silat melakukan musyawarah di Pesantren Tebuireng, Jombang dan beragenda untuk mendirikan sebuah organisasi yang berafiliasi kepada Jam'iyah Nahdlatul Ulama dengan tujuan khusus untuk mewadahi dan mengembangkan kemampuan di bidang pencak silat. Satu tahun setelah itu, yakni pada tanggal 3 Januari 1986, para ulama dan aktifis pencak silat di kalangan NU tadu menyelenggarakan pertemuan dan musyawarah di Pondok Pesantren Lirboyo, dan di pertemuan inilah disepakati pembentukan organisasi pencak silat di bawah naungan NU dengan nama "Pagar Nusa". Kemudian pada tanggal 16 Juli 1986, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang ketika itu diketuai oleh KH. Ahmad Shidiq sebagai Rais 'Aam dan KH. Abdurrahman Wahid Gus Dur sebagai Ketua Umum-nya, melakukan peresmian terhadap Pencak Silat Pagar Nusa sebagai salah satu badan otonom di bawah pangkuan Jam'iyah Nahdlatul Ulama dan ketua umum Pagar Nusa pertama kali dijabat oleh KH. A. Maksum Jauhari. Pimpinan Pusat PP di tingkat nasional; Pimpinan Wilayah PW di tingkat provinsi; Pimpinan Cabang Istimewa PCI berkedudukan di kepengurusan luar negeri; Pimpinan Cabang PC di tingkat kabupaten/kota; Pimpinan Anak Cabang PAC di tingkat kecamatan; Pimpinan Rayon Rayon berkedudukan di pondok pesantren atau lembaga pendidikan; Pimpinan Ranting Ranting di tingkat desa/kelurahan. Ketua Umum Pimpinan Pusat PAGAR NUSAPetahanaMuchamad Nabil Haroensejak 2017Dibentuk1986Pejabat pertamaKH. A. Maksum JauhariPotret Nama Periode Mulai Selesai KH. A. Maksum Jauhari 1986 2003 Dr. KH. Suharbillah 2003 2007 Drs. KH. Fuad Anwar, 2007 2012 KH. Aizzudin Abdurrahman 2012 2017 Muchamad Nabil Haroen 2017 sekarang Pembinaan, pengembangan, pelestarian, dan pendayagunaan profesi seni, budaya, bela diri pencak silat, dan ketabiban dengan segala aspeknya, baik aspek seni, budaya, bela diri pencak silat, dan ketabiban sebagai cabang olahraga maupun seni budaya dan aspek ketabiban mental spiritual dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang berbudi luhur dan Pancasilais. Berlakunya ajaran Islam menurut paham Ahlusunnah wal Jamaah dengan menganut salah satu Mazhab Empat di tengah-tengah kehidupan masyarakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kami pesilat Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa, sanggup Bertakwa kepada Allah SWT. Berbakti kepada Nusa dan Bangsa Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Mempertahankan kebenaran dan mencegah kemungkaran Mempertahankan paham Ahlusunnah wal Jamaah. ^ Syahrial, Muhammad 2020-01-01. Buku Jago Beladiri. Ilmu Cemerlang Group. ISBN 978-623-7764-00-7. ^ "Sejarah Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa". 2019-05-31. Diakses tanggal 2021-09-11. Diperoleh dari "
JOERNALINAKORCOM |BANDUNG - Para pengurus PAC Pagar Nusa se-Kota Bandung melakukan Konfercab di gedung PAC Jalan Sancang nomor 8 Bandung, Minggu, 23/2/2020. Suatu kehormatan dalam Konfercab tersebut dihadiri Ketua DPP Pagar Nusa Pusat, H. Edy Junaedi, DPW Pagar Nusa Jawa Barat, Haji Asep Saeful Millah, para pengurus dan PAC Pagar serta para pendekar Nusa se-Kota
Pada lambang Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa tertulis Laa ghaaliba Illa billah yang melingkar di bola bumi; terletak di bawah trisula. Lafaz itu diusulkan KH Suharbillah, seorang pendekar silat dan salah seorang pendiri Pagar Nusa. Mulanya adalah kalimat tersebut adalah la ghaliba illallah, kemudian KH Sansuri Badhawi mengusulkan untuk menggantinya dengan la ghaliba illa billah. Kalimat tersebut yang digunakan pada lamabang Pagar Nusa hingga sekarang. Artinya semakna dengan la haula wa la quwwata illa billah. Menurut Kiai Suharbillah lafadz tersebut, Pagar Nusa ingin kejayaan Islam di Cordova, Spanyol, tumbuh di Indonesia. juga sangat cocok semboyan sebuah perhimpunan bela diri supaya para anggotanya tidak takabur. Sebab dengan lafadz tersebut, pendekar berpegang teguh bahwa tidak ada yang mengalahkan seseorang, kecuali hanya karena Allah. Dengan slogan itu, pendekar tidak oper dosis bertujuan untuk kemenangan, di atas langit ada langitKetua Umum Pagar Nusa 2012-2017 KH Aizzudin Abdurrahman menafsirkan lafadz tersebut sebagai tingkat kepasrahan tertinggi seseorang. Meskipun seseorang sakti, tapi tidak boleh merasa sakti. Termasuk kepada musuh kita. Meskipun dia terlihat sakti, tapi ketika tidak dilindungi Allah, dia tidak akan berarti apa-apa. Menurut Gus Aiz, ada slogan lain yang sering diungkapkan pendiri dan mahaguru beladiri Pagar Nusa yaitu KH Maksum Jauhari, seorang pendekar pilih tanding Pagar Nusa, yaitu “Pantang menantang walau kepada lawan, pantang mundur kalau ditantang. Sebetulnya, slogan tersebut tak jauh dengan laa ghaaliba illa billah. Sejarah Berdiri dan Para TokohnyaMenurut Ensiklopedia NU, Pagar Nusa bertugas menggali, mengembangkan, dan melestarikan seni bela diri pencak silat Indonesia. Nama resminya adalah lkatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama IPS-NU Pagar Nusa kemudian sekarang membuang kata ikatan, menjadi Pencak Silat NU. Sedangkan Pagar Nusa sendiri berarti pagarnya NU dan bangsa. Pagar Nusa dibentuk pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. NU mengesahkan pendirian dan kepengurusannya melalui Surat Keputusan tertanggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986. Lahirnya Pagar Nusa berawal dari perhatian dan keprihatinan para kiai NU terhadap surutnya ilmu bela diri pencak silat di pesantren. Padahal, pada awalnya pencak silat merupakan kebanggaan yang menyatu dengan kehidupan dan kegiatan pesantren. Surutnya pencak silat antara lain ditandai dengan hilangnya peran pondok pesantren sebagai padepokan pencak silat. Padahal, sebelumnya pondok pesantren merupakan pusat kegiatan ilmu bela diri tersebut. Kiai atau ulama pengasuh pondok pesantren selalu merangkap sebagai ahli pencak silat, khususnya aspek tenaga dalam atau hikmah yang dipadu dengan bela diri. Pada saat itu seorang kiai sekaligus juga pendekar pencak silat. Du sisi Iain tumbuh berbagai perguruan pencak silat dengan segala keanekaragamannya berdasarkan segi agama, aqidah, maupun kepercayaannya. Perguruan-perguruan itu kadang bersifat tertutup dan saling mengklaim sebagai yang terbaik serta terkuat. Para ulama-pendekar merasa gelisah melihat kenyataan tersebut. KH Suharbillah, seorang pendekar dari Surabaya, menceritakan masalah itu kepada KH Mustofa Bisri di Rembang. Mereka lalu menemui KH Agus Maksum Jauhari Lirbow atau Gus Maksum, yang memang dikenal sebagai tokoh ilmu bela 27 September 1985 mereka berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Tujuannya untuk membentuk suatu wadah di bawah naungan NU yang khusus mengembangkan seni bela diri pencak silat. Musyawarah tersebut dihadiri tokoh-tokoh pencak silat dari Jombang, Ponorogo, Pasuruan, Nganjuk, Kediri, Cirebon, dan Kalimantan. Kemudian terbitlah Surat Keputusan Resmi Pembentukan Tim Persiapan Pendirian Perguruan Pencak Silat Milik NU yang disahkan pada 27 Rabi’ul Awwal 1406/ 10 Desember 1985 dan berlaku hingga 15 Januari 1986. Musyawarah berikutnya diadakan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, pada 3 Januari 1986. Musyawarah ini menyepakati susunan Pengurus Harian Jawa Timur yang merupakan embrio Pengurus Pusat. Gus Maksum dipilih sebagai ketua umumnya. Nama organisasi yang disepakati dalam musyawarah tersebut adalah lkatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama yang disingkat IPS-NU yang kemudian sekarang menjadi PSNU. Ketua PWNU Jawa Timur KH Anas Thohir kemudian mengusulkan nama Pagar Nusa. Nama “Pagar Nusa" berasal dan KH Mujib Ridlwan dari Surabaya, putra dari KH Ridlwan Abdullah, pencipta lambang NU. KH Suharbillah mengusulkan lambang untuk Pagar Nusa, yaitu segi lima yang berwarna dasar hijau dengan bola dunia di dalamnya. Di depannya terdapat pita bertuliskan “Laa ghaliba illa billah” yang artinya ”tiada yang menang kecuali mendapat pertolongan dari Allah”. Lambang ini dilengkapi dengan bintang sembilan dan trisula sebagai simbol pencak silat. Sedangkan kalimat ”Laa ghaliba illa billah” merupakan usul dari KH Sansuri Badawi untuk mengganti kalimat sebelumnya, yaitu ”Laa ghaliba ilallah”. Untuk membentuk susunan pengurus tingkat nasional, PBNU di Jakarta membuat surat pengantar kesediaan ditunjuk menjadi pengurus. Surat ini ditandatangani Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid dan Rais Aam KH Achmad Nusa mengadakan Munas I di Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Kraksaan, Probolinggo. Surat kesediaan ditempati sebagai penyelenggara munas ditandatangani oleh KH Saifurrizal. la juga yang menentukan tanggal pelaksanaan acara tersebut, yaitu 20-23 September 1991. Namun, ternyata itu adalah tanggal yang tepat dengan 100 hari wafatnya KH Saifurrizal sehingga pada pembukaan acara pun terlebih dahulu diadakan tahlilan. Sesuai hasil Muktamar NU di Cipasung, Tasikmalaya 1994, Lembaga Pencak Silat NU Pagar Nusa berubah status dari Lembaga menjadi badan otonom. Kemudian pada Muktamar NU di Lirboyo 1999, status Badan Otonom kembali berubah menjadi lembaga. Munas II Pagar Nusa diadakan di Padepokan IPSI Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada 22 Januari 2001. Acara ini diikuti perwakilan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Riau, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Bahkan, Jawa Timur yang merupakan pusat pengembangan PSNU Pagar Nusa mengikutsertakan perwakilan dari cabang-cabang yang ada di 35 kabupaten/kota se-Jawa Timur dan pondok pesantren. Acara yang dibuka oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid ini membahas agenda-agenda 1 Organisasi Membahas masalah Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga PD/PRT IPS-NU Pagar Nusa; 2 Ke-Pasti-an Membahas masalah Pasti Pasukan lnti dan perangkat yang lain yang meliputi seragam dan atributnya, keanggotaan, dan kepelatihan; 3 Teknik dan Jurus Membahas, menggali, dan menyempurnakan jurus-jurus yang sudah dimiliki oleh IPS-NU Pagar Nusa yang kemudian didokumentasikan dalam bentuk hard copy buku dan soft copy kaset dan VCD.Saat ini Pagar Nusa memakai seragam khusus, antara Ialn 1 Seragam Atlet baju dan celana berwarna hitam dengan bagde IPSI dl dada sebelah kanan dan bagde Pagar Nusa d£ dada sebelah kiri dilengkapi sabuk kebesaran warna hijau yang diikatkan dengan simpul hidup di sebelah kanan; 2 Seragam Pasukan Inti Pasti Putra kemeja lengan panjang berwarna hitam, celana warna hitam, sepatu hitam PDH dengan memakai atribut yang telah ditentukan; 3 Seragam Pasukan lnti Pasti Putri pasukan yang dibentuk dan bertugas pertama kali pada acara Istighatsah Nasional PBNU di Lapangan Kodam V Brawijaya Surabaya pada 15 Mei 2003 ini memakai seragam berupa blazer jas berwarna hitam, jilbab hitam, celana hitam, dan memakai sepatu PDH berwarna hitam dengan atribut yang telah ditetapkan; 4 Seragam Pengurus baju dan celana warna hitam, jas warna putih, berkopiah hitam, dan bersepatu PDH warna hitam; 5 Seragam Tim Khos seperti seragam pengurus ditambah dengan simbol khusus; 6 Seragam Kebesaran jubah warna hitam yang dipakai hanya pada ajang tingkat nasional. Beberapa tokoh yang pernah menjadi Ketua Umum Pagar Nusa adalah KH Agus Maksum Jauhari, KH Suharbillah, KH Fuad Anwar, KH Aizuddin Abdurrahman, dan saat ini H M. Nabil Haroen. Abdullah Alawi
WargaSekitar, khususnya takmir Masjid/Langgar di Desa Bakalan Kecamatan bululawang KH Suharbillah mengusulkan lambang untuk Pagar Nusa, yaitu segi lima yang berwarna dasar hijau dengan bola dunia di dalamnya. Di depannya terdapat pita bertuliskan "Laa ghaliba illa billah" yang artinya "tiada yang menang kecuali mendapat pertolongan
Como fazer pagamento ant... Como fazer pagamento antecipado do cartão Nubank? Com a antecipação, é possível liberar seu limite mais rápido. Criado em 04 nov 19 Atualizado em 14 set 22 Cartão de Crédito “Minha fatura só fecha daqui alguns dias mas preciso de mais limite no cartão para realizar uma compra específica. O que devo fazer?” Essa é uma pergunta frequente que pode ser respondida de forma simples é só fazer um pagamento antecipado do cartão Nubank. O pagamento antecipado é um valor que você pode pagar antes do fechamento da sua fatura para ter seu limite total ou parcial restabelecido mais rápido. Pagamento antecipado Nubank Se o pagamento da fatura do cartão de crédito for feito usando o dinheiro disponível na conta do Nubank a conta gratuita do Nubank, o seu limite é liberado na hora. Se você optar por gerar um boleto, basta fazer isso no app do Nubank, na quantia que desejar veja abaixo o passo a passo para gerar o boleto. Assim que o seu pagamento for reconhecido, seu limite antes comprometido é liberado para novas compras. Caso o valor do boleto gerado seja superior ao valor da sua fatura, você ficará com uma quantia adicional, que aparece em roxo no seu app. Para saber saber qual o seu limite disponível para gasto, basta somar o valor em roxo com o valor que aparece em verde o limite original ainda disponível. O resultado é o quanto está disponível para uso. Posso antecipar a fatura inteira ou apenas parte dela? Você pode escolher a melhor opção para o seu caso. Por exemplo, se o total da sua fatura é R$500, e você gerar e pagar um boleto de R$600, você fica com R$100 a mais para gastar no cartão. Já se o valor pago for inferior ao total da sua fatura, seu limite será restabelecido parcialmente. Por exemplo Se o total da sua fatura for R$600,00 e você pagar R$100,00 antes do fechamento, apenas esses R$100,00 serão liberados para gasto. Atenção É importante lembrar que o pagamento antecipado não altera as datas de fechamento e vencimento da fatura. Ou seja se a sua fatura vence no dia 30 e você fez um pagamento antecipado no dia 15 para liberar seu limite, continuará tendo que pagar a fatura normalmente no dia do vencimento nesse caso, dia 30. O pagamento antecipado é, na verdade, é uma maneira de aumentar o seu limite para um gasto pontual uma emergência ou uma viagem, por exemplo. Lembre-se o pagamento antecipado não quita parcelas futuras de compras parceladas Mas calma, essa também é uma opção disponível. Veja aqui como fazer antecipação de compras parceladas pelo app do Nubank e ganhar descontos. Pontos de atenção Antecipou apenas parte da fatura? Lembre-se se o pagamento total não for feito até o vencimento da sua fatura, o que restar será financiado pelo rotativo. São cobrados juros mensais e IOF de duas formas IOF fixo de + IOF diário de lembrar que, se nenhuma quantia for paga nem mesmo o mínimo até a data de vencimento, os juros serão de 15% ao mês, mais 2% fixos de multa por atraso. O IOF é cobrado da mesma forma que no rotativo. É possível antecipar fatura Nubank pelo app? Entre no aplicativo do Nubank no seu celular ou computador;Certifique-se de estar no mês correto e clique na sua sua fatura atual;Clique em “Pagar fatura”;Digite o valor que você deseja pagar e depois confirme. Após reconhecido, o pagamento antecipado será descontado da fatura atual e o restante ficará no que chamamos de valor adicional. Devido ao tempo de processamento de boletos, os bancos podem levar até três dias úteis para repassar este pagamento pra gente. Ou seja, o seu limite pode levar esse período para ser disponibilizado. Dica Usar o seu cartão de crédito Nubank com frequência nos ajuda a entender seus hábitos de consumo e conhecer melhor suas necessidades. Assim é possível aprovarmos aumentos proativos do seu limite ao longo do tempo. Ainda não é cliente do Nubank? Abra a sua conta do Nubank Peça o cartão Nubank Quer receber uma notificação quando houver um novo post?
ehTASJu. 42 9 154 40 41 35 148 280 127
berapa lama untuk menjadi warga pagar nusa